Kategori : Fiksimini
Kiranya sudah cukup lama aku bercumbu dengan kotak kecil ini. Entah berapa jam aku sendiri pun tidak tahu. Tanganku masih saja mengotak-atik, mataku masih saja menatapnya, otakku masih saja terpusat pada kotak kecil ini. "Ah...rubik brengsek...!!", umpatku sambil membantingnya. Sejenak kupejamkan mata, berharap aku melupakannya. Ternyata semakin aku melupakannya, bayang-bayang kotak kecil berwarna itu semakin jelas, seakan mengejek diriku. "Sial... baiklah aku mengaku kalah", ucapku sambil bangun dan mengambil kembali rubik yang tergeletak di lantai. [261010-21:55]
Kiranya sudah cukup lama aku bercumbu dengan kotak kecil ini. Entah berapa jam aku sendiri pun tidak tahu. Tanganku masih saja mengotak-atik, mataku masih saja menatapnya, otakku masih saja terpusat pada kotak kecil ini. "Ah...rubik brengsek...!!", umpatku sambil membantingnya. Sejenak kupejamkan mata, berharap aku melupakannya. Ternyata semakin aku melupakannya, bayang-bayang kotak kecil berwarna itu semakin jelas, seakan mengejek diriku. "Sial... baiklah aku mengaku kalah", ucapku sambil bangun dan mengambil kembali rubik yang tergeletak di lantai. [261010-21:55]
2 Komentar:
mwkwkwkwk.. rubik emang bikin penasarraan
hahaha...pusing ah mikirin rubik
Post a Comment